MENGATASI TANTRUM PADA BALITA


Anak-anak, terutama balita, kerap membuat para orangtua frustrasi dengan ulah mereka. Apalagi ketika anak sudah mulai tantrum (meluapkan kemarahan dengan sangat), sehingga memancing emosi Anda sebagai orangtua.

7562-mengatasi-tantrum-anak-usia-2-5-tahun

Sebelum Anda benar-benar tersulut dengan ulah mereka, pahami dulu apa arti di balik tantrum yang dilakukan buah hati Anda.

  • Sikap manipulatif

Kategori pertama dari tantrum yang ditunjukkan oleh balita berusia 2 hingga 5 tahun adalah amukan manipulatif. Tantrum jenis ini dicirikan  dengan perilaku menjengkelkan. Tentunya, harapan Si Kecil adalah untuk mendapatkan apa yang diinginkan dengan cara mengamuk. Namun sebenarnya, itu hanyalah alat saja. Si Kecil tak benar-benar marah atau kecewa karena tak mendapatkannya saat itu.

  • Ungkapan kekesalan

Sedangkan kategori lain dari temper tantrum oleh balita 2 hingga 5 tahun adalah amukan yang merupakan ekspresi kekesalan Si Kecil. Biasanya, amukan terjadi ketika anak merasa tak bisa melakukan atau mendapat sesuatu seperti keinginannya. Amukan ini kerap ditandai dengan melempar barang yang berada di dekatnya sembari menjerit. Misalnya, Si Kecil tengah memakai sepatu sendiri lalu kesulitan mengenakannya. Tiba-tiba anak melempar sepatu menangis.

tantrum

Tetapkan aturan dasar

Jika menghadapi anak yang sedang tantrum, pertama-tama Anda jangan terpancing dengan suasana. Tetaplah dengan sikap dan intonasi suara Anda yang moderat. Ketika anak terus berteriak, katakan, “Ayo bicara yang baik sama mama…”. Atau, pergilah ke ruang lain sembari berkata “Kalau sudah bisa bicara yang baik, mama akan ajak kamu bermain…”.  Setelah Si Kecil menyadari jika amarah mereka tak mempan, sikapnya akan melunak dengan sendirinya.

Tunjukkan empati

Ketika ledakan emosi anak memuncak, alih-alih ikut tersulut segeralah tanyakan dalam benak sendiri, “Jika saya berada di posisi Si Kecil, apakah yang saya ingin agar ibu saya lakukan?” Empati yang Anda upayakan ini akan menjadi usaha yang tepat untuk mendapatkan respons positif dari Si Kecil. Ini karena anak yang tengah di luar kendali membutuhkan respons positif orang dewasa yang masih memegang kendali.

Time out

Jika tantrum terjadi di tempat umum seperti supermarket, ajak Si Kecil menyingkir dengan membawanya ke mobil. Di sana, suguhi anak alunan musik, dan beri kata-kata yang menenangkan. Sikap Anda akan memberinya dua pesan: amukan tak akan memberikan apa yang diinginkan, dan ibunya akan menolong dirinya mengatasi kekesalan tersebut.

Beberapa anak biasanya bersikeras tak melepaskan kebiasaan menjerit dan berteriak saat melempar tantrum. Saran saja, buat aturan “hanya boleh berteriak di luar ruangan”. Jadi, saat anak mulai berteriak, ajak anak keluar dan biarkan ia melakukannya di luar.

Ubah persoalan jadi peluang

Saat anak mulai tantrum, sebenarnya ini juga peluang bagi para orangtua untuk membangun hubungan orangtua-anak. Melalui penyelesaian kemarahan, anak belajar jika orangtua merupakan tempat mengadu dan mendapatkan solusi atas permasalahannya. Ini juga menjadi dasar dari komunikasi berlandaskan kepercayaan antara orangtua-anak sehingga di lain waktu anak akan lebih mudah mengekspresikan atau mengutarakan apa yang dipikirkannya ketimbang melempar tantrum.

 

Mengatasi-Temper-Tantrum-2