Kanker serviks adalah keganasan yang terjadi pada serviks. Serviks adalah bagian terendah dari rahim yang menonjol ke puncak liang senggama (vagina). Setiap 1 jam diperkirakan 1 perempuan Indonesia meninggal karena kanker serviks.
Kanker serviks disebabkan oleh virus Human Papiloma (HPV) yang bersifat onkogenik /penyebab kanker. Infeksi HPV sangat umum terjadi dan penetrasi seksual tidak menjadi keharusan penularan HPV.
Virus HPV bereplikasi di dalam sel epitel dan berdiferensiasi hingga virus dilepaskan kembali ke dalam lumen serviks dan menginfeksi melalui mikro abrasi. HPV tidak masuk ke dalam aliran darah sehingga tidak menimbulkan viremia dan tidak timbul gejala pada infeksi awal.
Tipe HPV yang sering dikaitkan dengan kanker serviks di seluruh dunia adalah HPV tipe 16 dan 18. Setiap perempuan berisiko terkena kanker serviks, dan infeksi HPV ditemukan sejak usia muda.
Beberapa faktor yang dapat menyebabkan seorang perempuan menjadi lebih berisiko antara lain :
- Mempunyai banyak anak
- Merokok
- Penggunaan kontrasepsi oral jangka panjang
- Mengabaikan pemeriksaan skrining (pap smear) secara rutin
Umumnya kanker serviks tidak bergejala pada stadium awal. Hampir 70% kasus kanker serviks datang ke rumah sakit sudah dalam keadaan stadium lanjut (lebih dari IIB). Ciri-ciri kanker serviks stadium lanjut :
- Perdarahan sesudah senggama
- Siklus menstruasi yang lebih lama dan lebih banyak dari biasanya
- Nyeri panggul
- Nyeri ketika berhubungan seksual
Kanker serviks dapat dicegah dengan cara :
- Pencegahan Primer
Merupakan cara yang paling efektif dalam mencegah kanker serviks. Dilakukan dengan memberikan vaksinasi pencegah kanker serviks pada remaja putri dan perempuan dewasa. Vaksinasi diberikan dalam 3 tahap pemberian, yaitu bulan ke 0, bulan ke 1 atau 2 dan bulan ke 6. Efek samping dari vaksinasi biasanya bersifat local, seperti bengkak, kemerahan dan nyeri di tempat suntikan.
Tujuan pemberian vaksinasi ini adalah untuk menginduksi tubuh membentuk antibodi sehingga mencegah infeksi HPV onkogenik berkembang menjadi kanker serviks. Dengan menunda vaksinasi berarti menempatkan diri berisiko terkena infeksi HPV penyebab kanker serviks dan menunda kesempatan perlindungan yang dapat diberikan dengan vaksinasi
- Pencegahan Sekunder
Dilakukan dengan cara pap smear atau IVA (inspeksi visual dengan asam asetat) untuk perempuan yang sudah aktif secara seksual. Deteksi dini dapat mendeteksi sel-sel abnormal, lesi pra kanker dan kanker serviks, namun tidak dapat mencegah terjadinya infeksi HPV
Klik : Informasi Harga Vaksin Klinik Mitra Setia Medika