
Asam urat adalah sampah hasil pengolahan/metabolisme purin yaitu sejenis protein yang normal diproduksi oleh sel tubuh dan juga bersumber dari makanan. Dengan kata lain, dalam tubuh makhluk hidup terdapat zat purin ini, lalu karena kita memakan makhluk hidup tersebut, maka zat purin tersebut berpindah ke dalam tubuh kita dan diolah oleh tubuh menjadi asam urat. Berbagai sayuran dan buah-buahan juga terdapat purin. Purin juga dihasilkan dari hasil perusakan sel-sel tubuh yang terjadi secara normal atau karena penyakit tertentu.
Dalam keadaan normal 2/3 asam urat yang terbentuk akan dibuang melalui air seni lewat ginjal dan 1/3 dibuang melalui usus. Bila [produksi meningkat] + [Konsumsi asam urat(bahan makanan yang tinggi purin) meningkat] dan/atau [pembuangannya menurun (misal pada gagal ginjal)] maka —-> kadar asam urat akan melampaui daya tampung darah —-> Kelebihan tersebut akan disalurkan antara lain ke rongga persendian —-> menumpuk di rongga persendian —-> mengendap menjadi kristal asam urat (Bentuknya seperti jarum tajam : Nyeri Sekali) —-> memicu terjadi peradangan sendi yang kita kenal sebagai arthritis gout.
Gejala-gejala peradangan( berlaku untuk semua anggota tubuh):
- Tumor: Membengkak
- Rubor: Memerah
- Calor: Menghangat
- Dolor: Nyeri
- Functio laesa: daya pergerakan menurun
Jika terjadi peradangan sendi akibat pengendapan kristal asam urat, maka sendi akan bengkak, memerah, menghangat, Nyeri, dan daya pergerakan menurun.
Kelebihan Asam Urat ( meningkatnya kadar/konsentrasi asam urat di dalam darah) tidak hanya menyebabkan peradangan sendi, Tetapi juga meningkatkan resiko terjadinya Batu asam urat di saluran perkemihan ( bisa di saluran ginjal dan ureter)
Jika terjadi batu ginjal/ bisa juga batu ureter —–> terjadi obstruksi/ sumbatan di saluran kemih —–> aliran urine menjadi terhalang untuk keluar ——> terjadi reflux( aliran urine berbalik ke ginjal)——> menumpuknya air di saluran ginjal( Hidronefrosis) —–> merusak jaringan ginjal —–> Ginjal kehilangan fungsinya( gagal ginjal)
Tingginya kadar asam urat dalam darah seseorang dapat diketahui melalui pemeriksaan darah. Kadar asam urat dinyatakan tinggi bila:
- Lebih dari 7 mg% pada laki-laki dan
- Lebih dari 6 mg% pada perempuan.
Pantangan penderita asam urat
- Jeroan( daleman)!!! : otak, paru-paru, hati, limpa, jantung, usus, ginjal dan babat.
- Seafood (Makanan laut): udang, kepiting, cumi-cumi, gurita, kerang, sotong, remis, tiram, ikan teri, ikan sarden.
- Riverfood (Makanan sungai): ikan lele, belut, udang, kepiting dan keong.
- Ekstrak daging /kaldu, seperti abon dan dendeng.
- Makanan yang sudah dikalengkan (contoh: kornet sapi, ikan sarden, daging sapi dan daging babi).
- Daging kambing, daging anjing, daging babi, daging sapi, daging kerbau dan daging kuda.
- Bebek, angsa dan kalkun.
- Burung dan kelelawar.
- Kacang-kacangan: kacang kedelai (termasuk hasil olahan seperti tempe, tahu, tauco, oncom, susu kedelai), kacang tanah, kacang hijau, tauge dan emping/melinjo.
- Sayuran: kembang kol, bayam, asparagus, buncis, jamur kuping, daun singkong/ubi, daun pepaya, kangkung dan cabe/lombok.
- Krim, es krim dan kaldu atau kuah daging yang kental.
- Buah-buahan tertentu seperti durian, nanas dan air kelapa.
- Makanan yang digoreng atau bersantan atau dimasak dengan menggunakan margarin/mentega.
- Makanan berlemak dan darah.
Jika sudah mengetahui jenis-jenis makanan apa saja yang harus dihindari, tentunya akan lebih mudah untuk mencegah timbulnya asam urat tersebut.
Tips tambahan bagi penderita asam urat
- Konsumsi makanan yang mengandung potasium/Kalium tinggi seperti tomat, kentang, yogurt dan pisang.
- Konsumsi buah yang banyak mengandung vitamin C, seperti jeruk, pepaya dan stroberi.
- Contoh buah dan sayuran untuk mengobati penyakit asam urat: buah naga, belimbing wuluh, jahe, labu kuning, sawi hijau, sawi putih, serai dan tomat.
- Perbanyak konsumsi karbohidrat kompleks seperti nasi, singkong/ubi dan roti.
- Kurangi konsumsi karbohidrat sederhana jenis fruktosa seperti gula, permen, arum manis, gulali dan sirup.
- Jangan minum aspirin( Obat pengencer darah).
- Jangan bekerja terlalu keras/kelelahan.
- Pada orang yang kegemukan (obesitas), biasanya kadar asam urat cepat naik tapi pengeluaran sedikit, maka sebaiknya turunkan berat badan dengan olahraga yang cukup.
- Sesuaikan asupan energi/kalori dengan kebutuhan tubuh, berdasarkan tinggi dan berat badan.
Untuk menyembuhkan penyakit ini ada beberapa hal yang harus dilakukan, diantaranya :
- Menghindari makanan yang dapat meningkatkan asam urat, seperti jeroan (hati, ginjal, limpa, babat, usus, jantung, paru dan otak), hindari makanan laut (udang, kerang, cumi, kepiting); makanan kaleng (kornet, ikan sarden dan ekstrak daging), kaldu atau kuah daging yang kental.
- Menghindari makanan seperti emping/melinjo, kangkung dan bayam, daun singkong/ubi, daun jambu mete, asparagus, buncis dan kembang kol. Hindari kacang-kacangan (kacang tanah, kacang hijau, kacang kedelai, tempe, tauco, tauge, oncom) dan susu kedelai.
- Menghindari makan buah durian, alpukat, nanas, air kelapa.
- Makanan yang aman dimakan, beberapa di antaranya adalah: nasi, ikan yang bersirip dan bersisik, daging ayam, telur, keju, susu dan beberapa buah-buahan.
- Hindari minuman dan makanan beralkohol.
- Pada orang gemuk, asam urat biasanya naik sedangkan pengeluarannya sedikit, maka untuk keamanan, orang biasanya dianjurkan menurunkan berat badan.
- Banyak minum air putih minimal 8 – 10 gelas per hari, karena dengan banyak minum air putih, kita dapat membantu membuang purin yang ada dalam tubuh.
Faktor Risiko
Beberapa faktor risiko yang dapat menyebabkan seseorang memiliki kadar asam urat yang tinggi dalam tubuh adalah:
- Gaya Hidup. Konsumsi makanan yang mengandung purin yang tinggi, konsumsi alkohol, dapat meningkatkan kadar asam urat dalam darah.
- Kondisi Medis. Kondisi medis seperti Hipertensi (tekanan darah tinggi), Penyakit Gula(diabetes Melitus), hiperkolesterolemia( kelebihan kolesterol total), sering dikaitkan dengan kasus asam urat.
- Obat-obatan. Pemakaian obat seperti diuretik( obat yang memperbanyak air kencing), aspirin ( obat pengencer darah) Harus diperhatikan dan diKonsultasikan ke dokter karena dapat meningkatkan kadar asam urat.
- Genetik. Beberapa orang yang memiliki riwayat keluarga dengan sejarah asam urat juga merupakan salah satu faktor risiko.
- Usia dan Jenis Kelamin. Pria memiliki risiko lebih besar untuk terkena gangguan radang karena asam urat, tapi wanita yang telah memasuki masa menopause juga memiliki risiko yang sama besarnya dengan pria. Hal ini diduga karena hormon estrogen membantu pembuangan asam urat melalui ginjal. Setelah menapouse, kecenderungan wanita menderita gout meningkat karena hormon estrogen